Tuesday, August 16, 2011

Pahlawan Tak Dikenal

Pahlawan Tak Dikenal - Unknown Hero
by Toto Sudarto Bachtiar



Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring
Tetapi bukan tidur, sayang
Sebuah lubang peluru bundar di dadanya
Senyum bekunya mau berkata, kita sedang perang

Dia tidak ingat bilamana dia datang
Kedua lengannya memeluk senapang
Dia tidak tahu untuk siapa dia datang
Kemudian dia terbaring, tapi bukan tidur sayang

wajah sunyi setengah tengadah
Menangkap sepi padang senja
Dunia tambah beku di tengah derap dan suara merdu
Dia masih sangat muda

Hari itu 10 November, hujan pun mulai turun
Orang-orang ingin kembali memandangnya
Sambil merangkai karangan bunga
Tapi yang nampak, wajah-wajahnya sendiri yang tak dikenalnya

Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring
Tetapi bukan tidur, sayang
Sebuah peluru bundar di dadanya
Senyum bekunya mau berkata : aku sangat muda 

Ten years ago he was lying
But not sleeping, sadly
A bullet holed his chest
His cold smile said, we're at war

He did not remember when he came
Both his arms wrapped around his rifle
He did not know for whom he came
Then he laid down, but not asleep sadly

Silent face slightly turned up
Capturing the quietness of desert's twilight
World became colder in the middle of march and melodious voice
He was still very young

The day was 10 November, rain began to fall
People wanted to see him again
As they arrange bouquets
But who came, were faces he did not recognize

Ten years ago he was lying
But not sleeping, sadly
A bullet holed his chest
His cold smile said: I am very young


*Not literal, word-to-word translation. 

No comments:

Post a Comment