Thursday, August 25, 2011

The Garden of the Prophet

 The Garden of the Prophet - Taman Sang Nabi
By Kahlil Gibran 



"And now it was eventide.
And he had reached the hills. His steps had led him to the mist, and he stood among the rocks and the white cypress-trees hidden from all things, and he spoke and said:

"O Mist, my sister, white breath not yet held in a mould,
I return to you, a breath white and voiceless,
A word not yet uttered.

"O Mist, my winged sister mist, we are together now,
And together we shall be till life's second day,
Whose dawn shall lay you, dewdrops in a garden,
And me a babe upon the breast of a woman,
And we shall remember.

"O Mist, my sister, I come back, a heart listening in its depths,
Even as your heart,
A desire throbbing and aimless even as your desire,
A thought not yet gathered, even as your thought.

"O Mist, my sister, first-born of my mother,
My hands still hold the green seeds you bade me scatter,
And my lips are sealed upon the song you bade me sing;
And I bring you no fruit, and I bring you no echoes
For my hands were blind, and my lips unyielding.

"O Mist, my sister, much did I love the world, and the world loved me,
For all my smiles were upon her lips, and all her tears were in my eyes.
Yet there was between us a gulf of silence which she would not abridge
And I could not overstep.

"O Mist, my sister, my deathless sister Mist,
I sang the ancient songs unto my little children,
And they listened, and there was wondering upon their face;
But tomorrow perchance they will forget the song,
 And I know not to whom the wind will carry the song.
And though it was not mine own, yet it came to my heart
And dwelt for a moment upon my lips.

"O Mist, my sister, though all this came to pass,
I am at peace.
It was enough to sing to those already born.
And though the singing is indeed not mine,
Yet it is of my heart's deepest desire.

"O Mist, my sister, my sister Mist,
I am one with you now.
No longer am I a self.
The walls have fallen,
And the chains have broken;
I rise to you, a mist,
And together we shall float upon the sea until life's second day,
When dawn shall lay you, dewdrops in a garden,
And me a babe upon the breast of a woman."

"Dan sekarang sudah malam.
Dan ia telah mencapai bukit. Langkahnya telah membawanya ke kabut, dan ia berdiri di antara bebatuan dan pohon-pohon cemara putih tersembunyi dari semua, dan dia berbicara dan berkata:

"O Kabut, kakakku, napas putih yang belum terbentuk,
Aku kembali kepadamu, napas putih dan tidak bersuara,
Sebuah kata yang belum diucapkan.

"O Kabut, kakakku yang bersayap Kabut, kami bersama-sama sekarang,
Dan kita akan bersama-sama sampai hari kedua hidup,
Dimana Fajar meletakkanmu, embun di taman,
Dan aku bayi di dada seorang wanita,
Dan kita akan ingat.

"O Kabut, kakakku, aku kembali, hati yang mendengarkan kedalamannya,
Bahkan seperti hatimu,
Sebuah keinginan yang berdenyut dan tanpa tujuan bahkan sebagai keinginanmu,
Sebuah pikiran yang belum dikumpulkan, bahkan sebagai pikiranmu.

"O Kabut, kakakku, anak pertama dari ibuku,
Tanganku masih memegang biji hijau kau minta kusebarkan,
Dan bibirku tertutup dengan lagu kau minta kunyanyikan;
Dan aku tidak membawakanmu buah, dan aku tidak membawakanmu gema
Karena tanganku buta, dan bibirku pantang menyerah.

"O Kabut, kakakku, aku sangat mencintai dunia, dan dunia mencintaiku,
Karena semua senyumanku ada di bibirnya, dan semua air matanya di mataku.
Tetapi ada di antara kita jurang keheningan yang tidak bisa ia pendekkan
Dan aku tidak bisa langkahi.

"O Kabut, Kakakku, kakakku yang abadi Kabut,
Kunyanyikan lagu-lagu tua kepada anak-anakku,
Dan mereka mendengarkan, dan terdapat tanda tanya di wajah mereka;
Tetapi mungkin besok mereka akan lupakan lagu itu,
Dan aku tidak tahu kepada siapa angin akan membawa lagu itu.
Dan meskipun ia bukan milikku, namun ia datang ke hatiku
Dan berhenti sejenak di bibirku.

"O Kabut, kakakku, walaupun semua ini telah berakhir,
Aku merasa damai.
Sudah cukup bagiku untuk bernyanyi kepada mereka yang sudah lahir.
Dan meskipun lagu itu memang bukan milikku,
Namun itu adalah keinginan hatiku yang terdalam.

"O Kabut, kakakku, kakakku Kabut,
Aku adalah satu denganmu sekarang.
Tidak lagi aku adalah seorang diri.
Dinding-dinding telah runtuh,
Dan rantai telah hancur;
Aku bangkit kepadamu, Kabut,
Dan bersama-sama kita akan mengapungi lautan sampai hari kedua hidup,
Dimana Fajar meletakkanmu, embun di taman,
Dan aku bayi di dada seorang wanita."


*Not a literal, word-to-word translation. (Some Mist's are capitalized, like in "kakakku yang bersayap Kabut" because if it is not, it would mean, "my sister with wings of mist".) 

No comments:

Post a Comment